Meski tampak sepele, usaha pembuatan janur mampu memperpanjang modal awal dan mencukupi untuk menggaji para pekerjanya. Bagaimana potensi untungnya"

Bidang yang saya tekuni sekarang memang jauh berbeda dibandingkan pekerjaan terdahulu. Setelah pensiun, saya ingin menekuni hobi merangkai bunga," ungkap Wayan Sutiari yang menduduki posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Administrasi Keuangan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Surabaya.

Perhelatan apapun bentuknya merupakan rejeki bagi para pembuat janur atau dekor. Masalahnya jika tidak ada pemesanan janur maka penghasilan yang didapat hanya dari penjualan selongsong ketupat saja. Itu pun tidak dalam jumlah besar karena tidak ada moment spesial yang menyertainya.

Kondisi semacam inilah yang umumnya dialami oleh para perajin janur dengan bahan utama berupa daun kelapa muda ini. "Ya kalau tidak ada pesanan janur baik oleh perorangan maupun pengusaha catering, umumnya penghasilan kami hanya dari pembelian selongsong ketupat," tutur Agus, perajin janur daun kelapa yang ada di daerah Pasar Pal Merah.

Selongsong ketupat itu dijualnya dengan harga Rp 2.000 per 10 selongsong. Artinya, bila satu hari tanpa moment spesial pun umumnya hanya 100 selongsong yang terjual. Maka Agus hanya mendapat omset Rp 20.000 per hari untuk penjualan selongsong ketupat.

"Kalau ada orang hajatan, biasanya ya mereka beli sekitar 500 selongsong ketupat," kata Agus yang memiliki 3 orang karyawan ini.

Sementara untuk janur yang dijual sepasang Rp 150.000 jika yang memesan adalah langganan seperti pengusaha catering, misalnya. Jika yang memesan adalah pemilik hajatan langsung dijual Rp 200.000, umumnya bisa didapat sebanyak 3 pemesan dalam setiap minggunya. Harga yang dipatok ini belum termasuk biaya kirim jika sang pemesan ingin janurnya sampai di tempat.

"Biasanya ditambah ongkos sekitar Rp 100.000 jika mereka minta diantar sampai di tempat," jelas Agus.

Untuk kebutuhan pembuatan janur dan selongsong ketupat, Agus mendapatkan bahan baku dari saerah Serang dan Rangkasbitung dengan kuantiti kirim sebanyak 3 kali dalam satu minggu di mana per satu kali kirim ada 150 ikat daun kelapa muda. Adapun harga 1 ikat daun kelapa muda ini Rp 10.000. "Itu biasanya bisa habis dalam satu minggu, tapi jika tidak habis ya terpaksa dibuang," kata Agus.

Umumnya untuk satu buah janur, Agus yang sudah membuka usaha dekorasi sejak tahun 1995 ini membutuhkan sebanyak 300 lembar daun kelapa muda. Daun kelapa yang lain kadang kala dijual Agus langsung pada konsumen dengan harga minimal Rp 12.000-Rp 15.000 per ikat.

Sayangnya meski sudah memulai usaha sejak tahun 1995, keuntungan usaha ini hanya cukup untuk terus memperpanjang modal usaha dan mencukupi kebutuhan bulanan ia dan para pegawainya.

"Paling tidak dalam seminggu kita butuh modal sebanyak Rp 5 juta, di mana modal usaha ini akan selalu berputar setiap minggunya," tutur Agus yang membayar sewa kiosnya cukup dengan membayar karcis Rp 2.000 pada PD Pasar Pal Merah ini.

Info lebih lanjut, hubungi:
Agus
Pasar Pal Merah, Jakarta Barat
HP 085219228349 -peluang usaha/tabloid probis/info usaha
****