Bisnis busana nyaris tak pernah sepi. Hampir setiap bulan ada saja butik baru, factory outlet sampai kios busana. Bahkan di Jakarta bermunculan grosir busana yang melengkapi pasar busana yang sudah eksis seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Baru dan ITC. Begitu juga dengan busana muslim, pangsa pasar yang sangat besar membuat optimisme pengusaha kecil maupun menengah untuk terus membuka usahanya.

Salah satu pendatang baru yang mulai menggeliat di dunia bisnis busana adalah Rosida dan Elly Kurniawati. Mereka membuka butik dengan label El Rose. Gerai kecil yang ditata apik di Jalan Cipinang Raya No. 26, Jakarta Timur, menjadi satu bukti keseriusan mereka mamasuki bisnis busana. "Kami masih usaha kecil-kecilan, Tapi kami ingin El Rose ini nantinya bisa besar seperti pengusaha yang lebih senior,";ujar Ibu Hj. Rosida kepada Amanah pekan lalu.

Bisnis busana muslim yang mulai dijalani sejak tahun lalu bukanlah sulap yang langsung jadi. Rosida bersama Wati anaknya telah mempersiapkan sejak beberapa lama. Rosida tahu bahwa anaknya memiliki minat dan bakat mendesain. Meski kuliahnya bukan jurusan desain, ia tahu Wati memiliki hasrat yang besar untuk menekuni bidang busana. "Dari SMA saya memang sudah suka membuat berbagai desain dan gambar busana. Saya suka membuat berbagai rancangan yang saya padukan dari berbagai rancangan yang telah ada atau juga membuat kreasi sendiri," ujar putri yang murah senyum ini. Awalnya rancangan buatannya memang hanya dipakai sendiri. Tapi setelah melihat hasilnya, ibunya suka juga, begitu seterusnya teman-temannya juga ikut memesan.

Awalnya gratisan saja ia membuat gambar untuk keluarga dan teman dekat-nya yang memesan desain baju lebaran atau pesta. Lama-kelamaan ia berpikir mengapa ia tak memulai saja dengan langkah yang lebih maju yaitu mewujudkan desainnya menjadi busana muslim. Ketika ia berdiskusi dengan ibunya, ternyata klop. "Ibu yang sernangat untuk membuat butik busana muslim, aku jadi ikutan semangat," tambah Wati.

DARI ANAK SAMPAI ORANG TUA
Setelah tekadnya bulat untuk membuka butik, dikumpulkannya modal dan mulailah ia membuat beberapa busana untuk sekadar mengisi gerai. Gerai kecil akhirnya terbentuk di dekat bengkel milik keluarga. "Kami memulai dari yang kami punya, kecil-kecilan dulu," ujar ibu Rosida.

Kemudian muncullah nama El Rose, merupakan keparijangan dari Elly dan Rosida. Kedengarannya seperti bahasa Prancis. "Itu supaya enak saja disebutnya," kata Wati. Ketika baru buka El Rose mempekerjakan dua karyawan, tukang jahit dan bordir. Awalnya, yang mereka jual tak semua produk sendiri tetapi juga barang orang lain. Sekarang kalau anda melihat di butiknya, yang dominan adalah buatan El Rose sendiri.

Salah satu ciri dari busana muslim produk El Rose adalah permainan bordir dan warna yang menarik. Sedangkan bahan yang dipakai umumnya adalah bahan dalam negeri yang mudah didapat.

Ciri lainnya, produk El Rose diperuntukkan untuk busana muslim keluarga. "Kami memang sengaja menyediakan produk busana muslim untuk keluarga, mulai dari ibu, bapak maupun untuk anak-anak," ujar Wati. Produk busana muslim anak-anak belum banyak disediakan oleh butik dan perancang. Umumnya yang dibidik adalah busana untuk wanita dewasa.

Maksud membuat busana anak muslim adalah untuk merangsang anak-anak agar menyukai busana muslim sejak dini. Busana untuk anak-anak biasanya desainnya sangat sederhana dengan permainan warna dan pernik yang menarik membuat meraka merasa senang. Bahan yang dipakai juga tak harus yang mahal. Yang penting, menyerap keringat dan nyaman dipakai. Maklum, anak-anak banyak aktivitasnya.

Busana muslim yang tersedia mulai dari busana pesta, sehari-hari, sampai perangkat shalat. Selain itu El Rose juga menyediakan aksesori seperti sepatu, tas, kalung, anting dan topi. Kelak bila sudah semakin maju El Rose ingin menjadikan butiknya menjadi semacam one stop shopping. Jadi semua keperluan untuk wanita tersedia, mulai dari busana, kerudung, aksesori, sepatu, tas dan seterusnya.

Meski demikian untuk mencapai ke taraf itu memerlukan proses dan kerja keras. Saat ini konsentrasi El Rose adalah terus mengembangkan produk dengan ciri khas, kemudian berpromosi. Promosi menjadi salah satu hal yang penting untuk memperkenalkan produk dan nama butiknya. Promosi awal dilakukan dari mulut ke mulut (ketok tular), mengikuti even maupun promo media massa.

Motto mereka adalah memberikan pelayanan yang baik kepada semua konsumen. El Rose berharap dalam tahun-tahun mendatang bisa memiliki gerai pemasaran lain selain yang sudah ada sekarang. Untuk meningkatkan kemampuan desain, ibu dan anak ini terus belajar dari mana saja, dengan siapa saja terutama mereka yang mengerti soal desain dan bisnis busana. "Kami terus belajar dari para senior kami yang lebih dulu bergerak di bisnis busana muslim," ujar Rosida menutup perbincangan. -berbagai sumber/tabloid probis/info usaha