Berkat tangan terampilnya, tercipta wadah atau sampul Al-Qur'an yang demikian manis. Siapa sangka usahanya kini banyak dilirik orang.

Praktik sebagai dokter gigi jalan, bisnis juga jalan. Demikianlah yang dilakukan Drg. Noviera, 45 th, yang membuka usaha perlengkapan wanita berupa bordir. Tak berhenti sampai di situ, Nana, demikian nama panggilannya, terus mengembangkan produknya. Dari tangan terampilnya, lahir sampul Al-Qur'an dengan motif bordir.

Sampul Al-Qur'an kreasi Nana terlihat cantik dengan warna-warna cerah dikombinasikan dengan warna benang yang serasi. Pengerjaannya dilakukan di bengkel kerja di rumahnya di kawasan Kalibata Timur, Jakarta Selatan. Hari itu, terlihat beberapa pria dengan terampil menjahit bordir, membentuk bunga dan ranting-ranting di sekelilingnya. Rupanya, karyawan Nana memang lebih banyak pria dibandingkan dengan wanita.

"Banyak yang beranggapan, membordir adalah pekerjaan wanita. Namun ternyata, pria lebih cekatan mengerjakannya. Saat mengerjakan, mereka harus hati-hati dan teliti. Apalagi kalau membuat bunga-bunga berukuran kecil," kata Nana yang memberi nama produknya Nana Collection.

DIMINATI BANYAK ORANG
Nana mengatakan, tahun 1991 ia sudah mulai mencoba bisnis busana muslimah. Semua ini didorong karena postur tubuhnya yang besar, sehingga ia terpaksa harus menjahit busana sendiri. Seiring berjalannya waktu, bisnisnya makin berkembang.

Sambil praktik, lanjut Nana, ia bisa menyalurkan hobinya. Ia mengembangkan segala sesuatu yang bisa dibordiri. Mulai dari busana muslimah, mukena, taplak meja, tas, dan lain-lain. Sampai suatu saat 10 tahun kemudian, istri Syahrul Syam ini terpikir untuk membuat sampul Al-Qur'an. Ide muncul saat ia melihat sampul Al-Qur'an berbahan kertas.

"Saya pikir, dengan bahan kertas yang dilem, bisa jadi sampul akan lepas atau koyak. Kalau kotor, sampulnya juga enggak bisa dicuci," kata ibu dua anak ini.

Sebelum melanjutkan cerita, Nana menunjukkan aneka sampul Al-Qur'an kreasinya. Harga-harganya bervariasi mulai dari Rp 35 ribu untuk sampul surat Yasiin hingga Rp 300 ribu untuk sampul Al-Qur'an besar.

Ternyata sampul Al-Qur'an itu bisa juga menjadi bagian dari mode. Menurut Nana, ada seorang ibu yang memesan sampul Al-Qur'an sampai 20 buah dengan warna beragam dan motif yang berbeda-beda. Hal ini untuk menyesuaikan sampul Al-Qur'an dengan busana yang dikenakannya.

Bila saat pengajian ibu langganannya itu mengenakan busana warna merah, dia pun akan membawa sampul warna merah. "Katanya, sih, biar kelihatan matching. Artinya, dia ingin beda dengan ibu-ibu kebanyakan. Otomatis kerajinan saya ini memang jadi style atau bagian dari gaya ibu-ibu sehari-hari," kata Nana.

Omong-omong perlu enggak, sih, Al-Qur'an diberi sampul? "Saya rasa perlu dong agar Al Qur'an tidak cepat rusak. Apalagi kalau Al qur'an dibaca tiap hari," ujar Nana menegaskan.

Saat mendesain sampul Al-Qur'an, pertama-tama Nana menciptakan motif. Langkah berikutnya baru kombinasi warna. Untuk kombinasi warna, ia harus turun tangan. Misalnya kalau sampul dibuat dari bahan oranye, harus ada warna benang yang mengambil warna oranye. Maksudnya agar motif bordir lebih hidup dan menyatu bahan dan benang.

Tidak jarang orang yang datang kepada Nana, minta dibuatkan sampul buku yasin untuk keperluan pasca kematian, misalnya acara 40 hari, seratus hari, hingga seribu hari.

Walau merasakan usaha produksinya aman-aman saja, ternyata Nana pernah dikomplain pelanggannya, karena tukang bordir lupa menjahitkan salah satu huruf Al-Qur'an pada bordirnya.

JADI PEKERJAAN UTAMA
Saat ini, karyanya sudah sampai ke negeri seberang, terutama negara yang banyak terdapat kaum muslim. Yaitu Malaysia, Brunei, dan negara Timur Tengah.

Nana mengakui, memang banyak yang perlu dipersiapkan untuk ekspansi ke luar negeri. Mulai menambah modal , memperbesar tempat usaha, sampai tambah karyawan.

Usaha Nana memang sudah semakin berkembang. Bila dulu usaha ini masih merupakan sampingan, kini tidak lagi. Ia justru menikmati pekerjaannya sebagai perajin. "Ada kepuasan hati yang tak bisa diukur ketika berkreasi di sini. Sudah begitu hasilnya lumayan.Makanya usaha bordir ini malah termasuk salah satu kerjaan utama," kata Nana yang dibantu tiga penjahit bordir dan enam lainnya penjahit biasa.

Nana belum bisa memastikan apakah ada perajin lain yang membuat usaha seperti dirinya. Yang pasti setiap pengajian ia melihat, banyak ibu yang membawa Al-Qur'an dalam sebuah wadah yang cantik, sampul kreasinya. "Alhamdulillah banyak orang makai sampul Al-Qur'an. Itu pasti trade mark saya. Saya bisa mengenali dari di dalam sampul itu tertera nama dan nomor telepon saya," kata Nana.

Belakangan ini, Nana mulai rajin ikut pameran. Hasil karyanya pun lebih dikenal lagi. "Sekarang, banyak artis dan pejabat yang ikut langganan. Dan menjelang Ramadan ini pesanan banyak sekali. -nova/tabloid probis/info usaha